Thursday, November 1, 2007

TENGGELAMNYA KAPAL KM GURITA DI SABANG

Walikota Sabang Tenggelam, Akibat Sabotase Kapal Itu



Gambar : search from altavista
KMP Gurita yang tenggelam
Sabang, Banda Aceh - Musibah terbesar sepanjang tahun 1996 terjadi di Teluk Balohan, Sabang. Kapal Motor Penumpang (KMP) Gurita yang mengangkut 378 penumpang, tenggelam ke dasar laut. Dari jumlah penumpang itu, 40 orang dapat diselamatkan, 54 ditemukan tewas dan 284 orang di nyatakan hilang bersama-sama dengan KMP Gurita yang tidak berhasil di angkat dari dasar laut.

KMP Gurita merupakan alat transportasi utama yang menghubungkan pelabuhan Malahayati, Banda Aceh dan pulau Sabang. Penyebab kapal feri itu tenggelam karena kelebihan muatan. Kapasitas angkutnya hanya untuk sekitar 210 orang. Namun yang diangkut sebanyak 378 orang.

Disabotase
Kapal KM. Gurita tersebut tenggelam karena di sabotase, perebutan kekuasaan antara sipil dan militer. Oktober 1995, pemilihan Walikota Sabang, calon Sekda Sabang TM Yusuf SH versus kandidat militer Kol(inf) Bustari Mansyur.
Walikota sebelumnya Kol(inf)Sulaiman Ibrahim tidak berkenan TM Yusuf maju untuk pilkada, akhirnya TM Yusuf, SH. Kehilangan istri beserta anak-anaknya, akibat tenggelam kapal gurita ini. Juga kandidat Walikota Sabang Drs M Nasir dan istri, era 80-an, pemilihan pilkada, calon Drs M Yusuf Walad, MBA. Beliau adik kandung mantan Gubernur Aceh (Prof Dr Muzakir Walad, memimpin sebagai Gubernur Aceh dua periode, 1968-1973 dan 1973-1978). Hasil pilkada yaitu Drs M Yusuf Walad sebanyak 13 suara, dan Drs M Nasir sebanyak 7 suara.
Pada 19 Januari 1996, Jumat malam kejadian tersebut, jabatan terakhir Drs M. Nasir adalah Asistan II Walikota Sabang. Tapi media massa, baik cetak maupun elektronik tidak berani memberitakan hal tersebut. Berita terbaru, tepatnya lima hari kejadian tsunami Aceh, dini hari jam 01:00 WIB tanggal 1 Januari 2005, di daerah Menteng, saat acara renungan doa akhir tahun, mantan Gubernur Aceh yang berkuasa saat terjadi musibah KMP Gurita.
Prof Dr Syamsuddin Mahmud (periode 1993 - 1998 serta 1998 - 2000), bertemu dengan putra almarhum Drs M Nasir. Ia terkejut dan tidak mengetahui bahwa Asisten II walikota Sabang, DRS.M.Nasir dan Istri ikut tenggelam juga. Ini karena laporan anak buahnya yang tidak memberikan data yang akurat dan menyembunyikan informasi. Perlu diketahui oleh khalayak sejagat, bahwa Wakil Gubernur Aceh saat itu adalah seorang Brigjen (Inf)Zainuddin AG. sebagai Ketua Tim Bakornas.
Gurita tenggelam 19 Januari 1996 Jumat malam. Pencarian kapal berlangsung mulai malam tersebut, sabtu(20/1) dan minggu(21/1). Sejak Senin (22/1) bertepatan awal Ramadhan, pencarian dihentikan, karena Minggu (21/1) malam, ada pertemuan rahasia antara istri mantan Walikota Sabang, Ratna Sulaiman Ibrahim dengan putra Asisten II Walikota Sabang, Drs M Nasir, di kawasan Blang Oi, Banda Aceh. Ia hanya mengecek berita, apakah Drs M Nasir, benar telah tenggelam beserta istri, tapi tidak satupun anaknya yang ikut.

Sabotase Pertama
Sebelumnya, Januari 1981, sabotase pertama, Drs M Nasir, beserta rombongan dari seluruh daerah Aceh dan Sumatra Utara, mengadakan penataran di Medan, saat liburan rombongan berangkat ke danau Toba, tetapi terjadi kecelakaan bus, rombongan banyak yang terluka, termasuk Drs M Nasir, kaki kiri luka parah, tertusuk besi kursi. Akhirnya dirawat di rumah sakit Medan selama 3 bulan serta hampir saja diamputasi kaki kirinya. Walaupun tidak jadi diamputasi, kaki tersebut selama hidupnya selalu membuat masalah luka permanen, kadang bernanah, membiru, gatal-gatal merah, membuat sakit sekujur tubuh. Dengan tenggelam kapal KM.Gurita Ini, berakhirlah penderitaan selama hidup Asisten II Walikota Sabang Drs.M Nasir.
Sebelumnya, januari 1981, Sabotase pertama, DRS.M.Nasir, beserta rombongan dari seluruh daerah Aceh dan Sumatra Utara, mengadakan penataran di Medan, saat liburan rombongan berangkat ke danau Toba, tetapi terjadi kecelakaan bus, rombongan banyak yang terluka, termasuk DRS.M.Nasir, kaki kiri luka parah, tertusuk besi kursi. Akhirnya di rawat dirumah sakit Medan selama 3 bulan serta hampir saja diamputasi kaki kirinya. Walaupun tidak jadi diamputasi, kaki tersebut selama hidupnya selalu membuat masalah luka yang permanen, kadang bernanah, membiru, gatal-gatal merah, membuat sakit sekujur tubuh.
Dengan tenggelam kapal KM.Gurita Ini, berakhirlah penderitaan selama hidup Assistent II Walikota Sabang DRS.M.Nasir.
Resident
DRS.M.Nasir
Jl. T.Chik Ditiro Lk I / Jl. Raden Saleh No.3
Kota Atas
Sabang-NAD 23511
INDONESIA
Telp (62652) 21061

Walikota Sabang
Jl.Diponegoro No.40
Kota Atas
Sabang-NAD 23511
INDONESIA
Telp (62652) 21040 piket 24 jam
Telp (62652) 21121 ruang sekwilda
Telp (62652) 21018 ajudan walikota
Fax (62652) 21043/22202
DPRD Sabang
Telp (62652) 21009,21201
Polres Sabang
Telp (62652) 22264,21306
Polda NAD
Telp ( 62651) 635533 Sentral (62651) 638260

Mabes Polri
Telp (6221) 7218638
Humas Mabes polri
lihat kasus penyadapan
Berita terkait dapat dilihat pada situs antara lain:
www.acehkita.com, link surat anda tanggal 23 Februari 2007 halaman 113.
www.halamansatu.net, link berita nasional tanggal 10 Februari 2007.
www.halamansatu.net/index.php?option=com_content&task=view&id=349&itemid=50

atau dapat kirim email to:
Rachmad Yuliadi Nasir
rachmad_poltektk93 at yahoo dot com